create your own website for free

LANDFILL ENGINEERING

LANDFILL ENGINEERING kpam.jpg
Dalam rekayasa TPA , lapisan dasar dan penutup dirancang dalam dua cara yang berbeda untuk memaksimalkan contaiment polutan potensial. Sistem lapisan dasar menggabungkan lapisan geotekstil dan geomembrane, komponen drainase mengandung cairan dan kontaminan yang dapat meluluhkan dari sampah langsung ke tempat penampungan yang telah disediakan.
Berdasarkan pada Tujuan dan fungsi Utama dari TPA, dan mengingat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan jangka panjang, serta menimbang bahwa “tidak mungkin” dilakukan perbaikan / perubahan setelah TPA beroperasi, maka seluruh detail disain (DED), harus berpegang pada prinsip “Zero Mistake”. Artinya, seluruh disain geometris, struktur dan base liner / capping TPA harus memiliki: dasar / pembuktian teknis tentang stabilitas dan fungsinya, dengan mengacu pada regulasi internasional yang ada.
DESIGN & APLIKASI GEOSYNTHETICS DALAM SISTEM TPA mengacu pada STANDAR INTERNASIONAL
 1. Pembatasan Materi
TPA yang dimaksud disini adalah terbatas pada TPA Non-Hazardous yang digunakan hanya untuk sampah perkotaan (Municipal Waste).
Disain dilakukan hanya apabila semua parameter desain seperti: soil investigasi, data hujan, topografi, jenis sampah dan kapasitasnya, dll, telah dilakukan sesuai dengan aturan yang benar.
Studi kelayakan dianggap telah dilakukan dan sudah disetujui, termasuk mengenai permasalahan sosial.

2. Kunci Sukses dalam Pembuatan TPA
Desain yang baik dan benar (pilih konsultan yang benar-benar kompeten dalam bidang ini, memahami segala aspek tentang TPA dan juga tentang standard / guideline yang akan digunakan)
Pemilihan material yang baik dan benar sesuai dengan hasil desain, sesuai dengan kaidah-kaidah / aturan yang ada, dan dibuat ditulis secara jelas dalam dokumen tender.
Aplikasi yang baik dan benar (Pengawasan, baik untuk konstruksi fisik maupun pemilihan material)

3. Contoh Acuan Standar Guideline Desain Landfill
US – EPA (United States – Environmental Protection Agency)
EU – Council Directive 1999/31/EC (The Council of The European Union)
Untuk memperoleh pengakuan / standar internasional, maka setiap detail disain (DED) yang dibuat oleh Konsultan Perencana harus mengacu pada regulasi yang diterbitkan oleh salah satu lembaga tersebut diatas.

4. Beberapa Contoh Regulasi yang dibuat oleh US – Environmental Protection Agency (EPA)
All waste landfill, surface impoundments, and waste piles must have 40 CFR 264.221 (1986 ed.)
“…..two or more liners and a leachate collection system between such liners. The liners and leachate collection system must protect human health and the environment…… “.
Sistem TPA tersebut diatas harus didisain dengan mengikuti beberapa kriteria sebagai berikut :
Tinggi air lindi (Leachate) tidak boleh lebih dari 30 cm (12”).
Harus tahan kimia dari sampah padat dan cair.
Sanggup / tahan menerima beban statis dan dinamis secara keseluruhan.
Harus dipastikan bahwa sistem drainase yang ada tidak terjadi clogging, dengan hydraulic conductivity tidak kurang dari 1 x 10-2 cm/detik dan minimum slope 2%.
tpa1.jpeg
tpa2.jpg
tpa3.jpeg
tpa4.jpeg
Komposisi Terbaik
Base Liner TPA sesuai
Standar US-EPA & European Community

1.Geosynthetics Clay Liner
– Merupakan lapisan kedap ketika kena air.
– Memiliki koefisien permeabilitas k-10 – 11 m/s.
– Terbuat dari material non-woven dan woven yang didalamnya terdapat material Natural Sodium Bentonite, dan diproduksi dengan cara needle punched..
– Adanya tambahan material Natural Sodium Bentonite pada seluruh permukaan material.
2.HDPE Geomembrane
– Melt Flow Index (MFI) > 1,8 g/10 menit, ditunjukan dengan hasil test laboratorium / sertifikat Pabrikan (bukan supplier).
– Variasi ketebalan tidak lebih dari 5 %.
– Stabilitas dimensi tidak lebih dari 1 % (100° C/jam).
– Material HDPE Geomembrane diproduksi secara proses Flat sheet.

3. Geotextile – yang berfungsi sebagai PROTEKSI
Material tersebut dari non woven geotextile dengan bahan baku polypropylene atau polyester, dengan proses pembuatan needle punched.
– Material ini harus mampu melindungi material HDPE Geomembrane dari kerusakan akibat beban dinamis maupun statis serta beban jatuhan (puncturing) ≥ 3.700 N (DIN ISO 12236).
– Memiliki mass per unit material ≥ 800 gram/m² (EN 964-1).
– Memiliki ketebalan ≥ 5,20 mm (DIN EN 964-1).
4.Geotextile – yang berfungsi sebagai FILTER
– Material harus terbuat dari non woven geotextile dari bahan polypropylene atau polyester, dengan proses pembuatan needle punched.
– Memiliki mass per unit material ≥ 600 gram/m² (EN 965).
– Memiliki ketebalan material ≥ 5.00 mm (EN 964-1).
– Geotextile filter SETARA dengan aturan BAW (Federal Institute Waterway Engineering Germany) tentang Filtration Requirements.
geosynthetics1.jpg
geosynthetics2.jpg
geosynthetics3.jpg
geosynthetics4.jpg
geosynthetics5.jpg
geosynthetics6.jpg
LANDFILL ENGINEERING kpam polos.jpg
KPAM BRAND
Address

Jl. Raya Pluit Selatan, Ruko Pluit Grand Mal Blok E/8, Jakarta Utara

Contacts

Phone: 021 – 6622647
Fax: 021 – 66690616